Al Quran Sebagai Obat

  

Tahukah kamu akan hakikat kehidupan manusia di dunia?

إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا 19 إِذَا مَشَّهُ الشَرُّ جَزُوْعًا 20 وَإِذَا مَسَّهُ الخَيْرُ مَنُوْعًا 21 (المعارج 19-21)

Artinya: “sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir.

Ya, itu lah manusia hanya mampu berkeluh kesah ketika mengalami kesusahan dan merasa sombong ketika diberi kenikmatan. Dunia adalah tipu-tipu yang nyata.

Dalam suratnya kepada Salman Al-Faarisi, Imam Ali a.s. mengatakan: sesungguhnya perumpamaan dunia adalah seperti ular, lembek bila disentuh, tetapi racun nya sangat membunuh. Anak kecil yang tidak mengerti suka sekali menyentuhnya, sedangkan orang yang cerdik lagi pandai berhati-hati terhadapnya. Oleh karena itu, berpalinglah dari apa yang menakjubkan mu didunia ini karena hanya sedikit darinya apa yang bersahabat denganmu. Mengeluh merupakan suatu penyakit yang mampu disembuhkan. Melalui obat atau terapi layaknya penyakit duniawi seperti biasanya. Pernahkah mendengar suatu pepatah “Mencegah lebih baik daripada mengobati”

Lalu, bagaimana mencegah rasa keluh kesah tersebut? 

Mencegah rasa keluh kesah yaitu dengan Al-Quran. Al-Quran sebagai obat dari segala penyakit, khususnya penyakit mengeluh dalam diri setiap manusia. Ketika kehidupan kita selalu bersama Al-Quran maka kehidupan kita pun akan di iringi oleh Al-Quran. Disaat kesusahan melanda maka rasa sabar akan menguatkan diri kita sendiri, dan ketika kenikmatan itu datang rasa syukur akan selalu terucap seketika oleh bibir. Karena Allah menghadirkan Al-Quran untuk umat Islam semata hanya untuk petunjuk hamba-Nya. Saat membacanya pun hati kita akan merasa lebih tenang, tenteram dan damai. Bahkan ketika terdapat suatu masalah yang datang kepada kita maka akan ada cara sendiri dalam menyelesaikan, bahkan dapat hilang seketika karena Allah bersama orang-orang yang selalu mengingat-Nya. Maka ingatlah Allah dan Allah selalu Mengingat-mu.