Marhaban ya ramadhan, tak terasa waktu begitu cepat menemani
perjalanan hidup ini. Ya, Bulan Ramadhan, bulan yang penuh rahmat, keberkahan,
dan keistimewaan pun perlahan pergi detik demi detiknya. Bulan yang sangat dirindukan
setiap umat Islam, bulan diturunkannya kitab suci Al Quran, dimana di dalamnya
terdapat lailatul qadar, disaat itulah pahala beribadah lebih dari seribu
bulan, dan bulan dimana segala perbuatan baik yang kita lakukan saat itu merupakan
bulan penuh ampunan.
اللهُ
أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ ، لا إلهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ
أَكْبَرُ وَ لِلَّهِ الحَمْدُ
Gema takbir berkumandang dengan berbagai irama senada dan ribuan
syukur yang terus berdendang. Sejak malam itu serentak para hamba mengarak-arak
keagungan sang Maha Kuasa, dan dengan kalimat takbir sudah menjadi bukti
kemenangan yang nyata. Namun dibalik itu kita akan berpisah dengan bulan yang terkasih,
yang tak pernah pilih kasih dalam memberi pada hamba Nya meskipun dosanya
sebanyak buih.
Hari Raya Idul Fitri, ya merupakan hari kemenangan, hari suci penuh
keberkahan. Hari dimana umat Islam berada dalam suasana ampunan Allah, suci
dari gumpalan dan tumpukan dosa. Namun kendati kemenangan dan kesucian tersebut
tergantung bagimana tingkat keikhlasan amal perbuatan kita sendiri selama Ramadhan
kemarin bukan?
Memberi dan meminta maaf merupakan tabiat atau kebiasaan umat
muslim dikala Idul Fitri. Minta maaf khusunya, perbuatan yang sederhana namun
masih banyak yang enggan melakukan dan menganggap rendah padahal sangat mulia.
Dan meminta maaf pun tak hanya dapat dilakukan ketika hari raya Idul Fitri saja
bukan? setiap saat dan setiap waktu pun kita dapat melakukannya. Sebesar apapun
kesalahan manusia apa hak kita untuk tidak memafkan? Dan sebesar apapun
kekhilafan kita apa kewajiban kita untuk tidak meminta maaf?
االَّهُمَّ
إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah
kesalahanku” (H.R. Ibnu Majah no.3850)
Allah
saja Maha Pemaaf atas segala dosa hamba Nya, dimana selalu memaafkan berbagai macam dosa asalkan mau bertobat dari segala dosa yang telah ia kerjakan. Apa kabar kita
tidak mampu memaafkan sesama ciptaan Nya. untuk dia yang mampu memulai meminta maaf adalah
dia yang hebat, dan dia yang ikhlas memberi maaf adalah dia yang berhati besar.
Semoga
di Hari Raya Idul Fitri tahun ini kita mampu membersihkan diri kita melalui bermaaf-maafan
ya. Berani memulai tuk minta maaf dan ikhlas dalam memberi maaf. Dan jangan sampai
kita terjebak oleh nirmala Ramadhan dan Syawal yang telah kita lalui. Sampai
kita lupa masih terdapat bulan-bulan berikutnya tuk menemukan kita kepada nya. Harapan
terbesar adalah mampu istiqomah dalam menjalankan amal yang sama di bulan yang berbeda
dan mampu bertemu kembali di Ramadhan Nya dengan hati yang suci.
Komentar
Posting Komentar